Kisah Keledai dan Anak Pemalas | Dongeng anak Terbaru
Anak pemalas dan keledai |
Kisah Anak Pemalas dan keledai - Rasa malas adalah penyakit yang dapat menghinggapi setiap orang. Akan tetapi, rasa malas tersebut sebenarnya dapat kita lawan. Sehingga dapat mengubah kesialan yang kita dapat, mejadi keberuntungan yang tak kita kira sebelumnya. Dan berikut ini blog dongeng terbaru akan menceritakan sebuah kisah tentang seorang anak pemalas yang berniat merubah dirinya untuk menjadi anak rajin. Dan keberuntungan yang besar pun dia dapatkan. Selamat mebaca.. !!
Kisah Anak Pemalas dan keledai - Pada zaman dahulu kala, hiduplah seoarang janda tua bersama anaknya. Kehidupan janda tua ini begitu miskin, sehingga dia harus bekerja menenun di usianya yang sudah senja untuk menghidupi dirinya dan anak semata wayangnya. Sedangkan anak lelakinya sendiri adalah anak yang cukup malas. Hingga menginjak usia remaja, anak itu tidak mau bekerja sama sekali. Pekerjaanya hanya bermalas-malasan saja tanpa mau melakukan apapun. Sehingga ibunya harus bekerja keras untuk mencukupi kehidupan mereka berdua.
Pada suatu hari, ibunya sakit dan tak bisa bekerja. Bahan makanan di rumah sudah mulai menipis. Melihat hal itu, sang ibu memanggil anaknya. “Nak, cobalah untuk belajar bekerja. Carilah pekerjaan agar kamu mulai bisa menghidupi diri mu sendiri ketika ibu tiada”. Kata sang ibu. Mendengar kata-kata ibunya ini, sang anak menjadi sangat risau. Dia tak ingin di tinggal oleh ibunya. Dia tak ingin hidup sendiri.
“Baiklah bu’ aku akan berubah dan mulai mencari pekerjaan. Untuk biaya kita sehari-hari dan biaya berobat untuk ibu”. Kata anak lelaki itu. Kemudian anak lelaki itu pun pergi mencari pekerjaan. Dia di terima bekerja pada tetangganya untuk membantu memanen gandum. Dan ketika dia pulang, dai di beri sekeping uang perak. Karena tak terbiasa membawa uang, dia hanya menaruhnya saja di empitan baju. Dan ketika sampai di rumah, ternyata uang itu sudah hilang karena terjatuh.
Melihat hal itu, ibunya lalu berkata” Tak mengapa.. kamu masih beajar. Besok jika kamu mendapat upah lagi, lebih baik kau genggam dengan erat”. Kata sang ibu. Sang anak elaki itu pun menurut. Dia ingin menjadi anak yang berbakti pada ibunya dengan menuruti semua nasehatnya. Besoknya, anak lelaki itu bekerja pada seorang tukang roti. Ketika dia pulang, anak itu di beri seekor anjing gembala. Dia pun mengendong dan menggenggam anjing itu dengan erat. Merasa teraniyaya, anujing itu ahirnya berontak mencakar dan mencoba menggigit anak elaki itu.
Karena keget, anak itu pun melepasnya dan anjing itupun lari ke hutan. Dan lagi-lagi hari ini anak itu tak membawa apa-apa. dan dia menceritakan itu kepada ibunya. Lalu ibunya pun berkata” Seharusnya jika kamu mendapat upah lagi besok, kamu ikat pakai tali dan kamu tarik”. Kata sang ibu. Anak itu hanya mengiyakan kata-kata ibunya. Dan besoknya lagi dia pergi untuk mencari kerja. Dan kali ini, dia mendapatkan pekerjaan untuk membantu tukang daging. Dan ketika dia pulang, dia di beri bagian daging yang cukup besar.
Mengingat nasehat ibunya, anak itupun langsung mencari tali dan mengikat daging tersebut kemudian menariknya. Tak ayal daging itu di seretnya hingga rumah, sehingga semua daging menjadi rusak dan hanya menyisakan sedikit. Lalu sang ibu berkata lagi “ Tak apa.. kamu masih belajar. Paling tidak kita masih mendapat sedikit untuk kita makan. Di syukuri saja meski sedikit, karena ini juga rezeki. Besok kalau kamu mendapat upah lagi, sebaiknya kamu panggul saja. Biar tetap utuh”. Kata ibunya. Dan sang anak hanya mengiyakan saja.
Besoknya anak itu bekerja menggembalakan ternak. Karena suka dengan hasil kerja anak itu, sang pemilik memberinya seekor keledai untuk di bawa pulang. Mengingat nasehat ibunya, anak itupun berusaha memanggul keledai tersebut. Meski dengan susah payah, ahirnya tetap dia panggul sedangkan posisi keledai meronta-ronta dan menendang-nendang kakinya ke udara. Dalam perjalanan pulang, anak lelaki itu melewati rumah seorang yang kaya raya.
Orang kaya itu memiliki seorang anak gadis yang cukup cantik, tapi tuli dan bisu. Kata dokter yang menanganinya, anak gadis itu harus tertawa untuk bisa sembuh. Jika dia bisa tertawa, maka semua penyakitnya akan hilang dan menjadi gadis yang normal. Sehingga sang ayah berjanji, siapa saja yang dapat membuat anak gadisnya tertawa, dia akan di jadikan suami putrinya. Nah, secara tak sengaja.. putri si kaya tersebut sedang berdiri di balik jendela. Melihat tingkah laku anak lelaki yang memanggul keledai tak seperti biasanya, gadis itu menjadi tertawa terbahak-bahak.
“dasar orang aneh, keledai kok di panggul. Kan harusnya kamu ikat dan kamu tuntun”. Kata gadis itu. Mendengar putrinya tertawa dan dapat berbicara, membuat hati ayahnya menjadi sangat gembira. Dan untuk memenuhi janjinya, anak lelaki itu di nikahkan dengan puterinya. Dan ahirnya, anak yang asalnya pemalas itu kini menjadi orang kaya dan hidup bahagia bersama ibunya dan juga isterinya yang cantik.
Nah, hikmah yang dapat kita petik adalah. Semua tak akan berubah jika kita tak mau berusaha untuk mengubahnya. Kesalahan itu adalah hal yang wajar, karena kesalahan dalam belajar adalah sebuah proses yang harus di maklumi. Oleh karena itu, dalam mengajari seseorang, harus memiliki kesabaran dan rasa kebijaksanaan yang tinggi. Dan pesan terahir, tiap anak yang berbakti pasti mendapat balasan dari Tuhan dengan jalan yang tidak di sangka-sangaka sebelumnya.
Story by: Muhammad Rifa'i
kisah yang cukup menarik.. penuh pesan moral :)
BalasHapus