Tampilkan postingan dengan label KISAH HIKMAH. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KISAH HIKMAH. Tampilkan semua postingan

Dongeng Katak dan Fabel Monyet yang Rakus | Dongeng Anak

katak dan monyet rakus
monyet rakus
Dongeng Katak dan Si Monyet yang Rakus – Pada zaman dahulu, ada seekor katak dan monyet yang bersahabat. Tapi hubungan mereka sering hanya menguntungkan sebelah pihak. Katak yang baik hati sering di kelabuhi dan di manfaatkan oleh si monyet demi kepentingan pribadinya. Tapi si katak selalu dapat memaafkan si monyet karena menganggapnya sebagai sahabat.

Berbeda dengan sifat si katak, sifat si monyet sangat berlawanan. Monyet itu sangat licik, banyak akal, dan sangat rakus. Tak jarang dia di jauhi oleh teman-temanya karena sifatnya tersebut. Tapi memang sudah dasar dari wataknya, hal tersebut tidak membuat monyet itu sadar akan kesalahanya.

Sebagaimana julukan yang di sandangnya sebagai monyet yang rakus, monyet itu sangat senang sekali makan. Buah pisang adalah makanan favoritnya. Dia sering mencuri buah pisang di kebun pak tani. Tapi terahir kali dia mencuri buah pisang, dia hampir tewas karena di kejar-kejar oleh pak tani yang ingin menangkapnya karena ulah nakalnya.

Hingga pada suatu hari saat monyet itu tengah melamun sendiri, dia teringat pada katak sahabatnya. Dia berniat untuk mengajak sahabatnya tersebut untuk menanam buah pisang sendiri. Jika dia punya buah pisang sendiri, tentu dia tak harus repot membahayakan dirinya hanya untuk mencuri buah pisang milik pak tani yang sangat galak.

Akhirnya, dia pun menemui si katak yang tinggal di pinggir sebuah sungai. Ketika mendengar ide dari si monyet untuk mengajaknya menanam pohon pisang sendiri, si katak sangat senang dan menyambutnya dengan antusias.
“hai katak sahabat ku, jika kita memiliki pohon pisang sendiri.. tentu kita bisa tiap hari makan enak. Bayangkan lezatnya buah pisang yang sangat manis dan menggiurkan itu”. Kata si monyet merayu.
“wah, benar sekali ide mu itu. Aku juga ingin sekali dapat memakan buah pisang. Tapi karena aku tak bias memanjat, aku tak pernah bias memakannya”. Kata si katak.

“Kau tak  usah hawatir sahabat ku, jika kau tak bias memanjat.. maka aku yang akan memanjat dan mengambilkanya untuk mu”. Kata si monyet lagi.
“Baik lah.. kalau begitu mari kita mencari pohon pisang. Kita tunggu saja di tepi sungai ini, karena biasanya ada pohon pisang yang hanyut terbawa arus”. Kata si katak.

Ahirnya mereka pun menunggu ada pohon pisang yang hanyut terbawa arus sungai. Beberapa saat kemudian, mereka melihat ada sebatang pohon pisang yang terlihat mengambang terbawa arus.
“Hai katak sahabat ku, itu ada pohon pisang yang hanyut. Cepatlah kau berenang ke sana dan seret pohon itu ke pinggir sungai. Aku tak bisa mengambilnya karena aku tak bisa berenang”. Kata si monyet.

Si katak pun mengikuti saran monyet temannya itu. Dia berenang ke tengah sungai dan menyeret pohon pisang itu ke pinggir sungai.
“sekarang kita tunggu lagi pohon pisang yang hanyut. Agar aku dan kamu sama-sama memiliki satu pohon untuk di tanam”. Kata monyet.
“Baiklah.. kita tunggu saja di sini”. Kata si katak.

Tapi setelah lama mereka menunggu, tak ada satu pun pohon pisang yang dapat mereka temukan lagi. Hingga sore menjelang, tak ada lagi pohon pisang yang hanyut terbawa arus sungai.
“Sepertinya tak ada lagi pohon pisang yang hanyut hari ini. Kalau begitu pohon ini biar aku bawa, dan kamu tunggu saja pohon pisang berikutnya esok hari”. Kata si monyet.
“ah, tidak bisa. Kan aku yang mengambil pohon pisang ini dari sungai. Jadi pohon pisang ini seharusnya menjadi milik ku”. Kata si katak sedikit protes.

Monyet pun mencari akal agar dia dapat menipu si katak demi ke untungan dirinya sendiri.
“Baiklah kalau begitu. Agar lebih adil, bagai mana kalu pohon pisang ini kita bagi dua”. Kata si monyet.
“Hmm.. ide yang bagus. Baiklah kalau begitu..’. jawab si katak.
“Aku dapat bagian atas, kamu dapat bagian bawah”. Kata si monyet. Dia berusaha menipu si katak dengan memberinya bagian pangkal pohon. Karena dia berfikir, pada pohon pisang yang berbuah adalah bagian atas. Jadi dia meminta bagian atas agar cepat berbuah.

“Kok begitu? Kamu curang monyet. Yang berbuah kan bagian atas, bagaimana aku dapat bagian pangkal pohon. Mana mungkin bias berbuah?”. Tanya si katak.
“Jangan hawatir sahabat ku. Walaupun bagian pangkal, jika kau rawat dengan baik pasti juga dapat berbuah. Kan kita ini sahabat, mana mungkin aku menipu mu”. Kata si monyet menjalankan siasatnya. Dan ahirnya si katak dengan berat hati menerimanya. Karena dia yakin, bahwa sahabatnya itu tak mungkin menipu dirinya.

Akhirnya, mereka berdua membawa bagian pohon pisang ke rumah masing-masing untuk mereka tanam. Dalam beberapa hari, pohon pisang yang di tanam oleh si monyet sudah layu dan mati. Tentu saja karena pohon pisang bagian atas tak memiliki akar dan tak bisa hidup. Berbeda dengan pohon pisang milik si katak, kini telah mulai bertunas dan keluar daunnya.

Satu minggu kemudian, si monyet berkunjung ke tempat si katak. Dia berniat melihat tanaman pisang milik si katak, apakah mati seperti tanaman miliknya. Tapi si monyet sangat kaget ketika melihat tanaman si katak tumbuh dengan subur. Kini dia sadar bahwa dulu dia telah memilih bagian pohon yang salah, tapi sesal pun kini tiada guna. Dia pun mulai mencari siasat untuk dapat menikmati buah pisang milik si katak.

Setiap dua minggu sekali, si monyet berkunjung ke rumah si katak. Dia berdalih bertamu dan melihat hasil kerja si katak. Apakah sesubur pohon pisangnya. Padahal dia hanya berusaha melihat apakah buah pisang si katak sudah berbuah. Sehingga dia dapat memetiknya. Hal tersebut dia lakukan secara berulang dan terus menerus.

Hingga pada suatu hari, akhirnya pohon pisang milik si katak sudah masak dan siap di panen.
“Hai kawan, bagai mana kabar pohon pisang mu kali ini? Apakah sudah masak?”. Tanya si monyet.
“Wah.. tepat sekali kau datang. Pohon pisang ku sudah masak dan sudah waktunya untuk di panen hari ini. Bagaimana dengan pohon pisang mu?’. Tanya si katak.
“Sama, pohon pisang ku juga sudah masak dan sudah siap untuk di panen. Rencananya besok mau aku petik”. Kata si monyet berbohong.

“Baguslah kalau begitu. Jika aku boleh minta tolong, maukah hari ini kau memanjatkan pohon pisang ku? Karena aku tak bias memanjat”. Pinta si katak.
Mendengar permintaan dari si katak, si monyet sangat senang. Karena hari ini adalah hari yang dia tunggu-tunggu selama ini. Dia dapat makan buah pisang hingga puas.
“Tentu saja katak sahabat ku. Aku ke sini memang untuk menolong mu. Kalau begitu, mari kita menuju pohon pisang milik mu”. Jawab si monyet yang licik itu.

Mereka berdua kemudian menuju pohon pisang milik si katak. Dan dengan cepat si monyet yang rakus itu memanjat pohon pisang itu. Dan di atas pohon, monyet itu mulai memetik satu persatu buah pisang. Bukan untuk di berikan pada si katak yang dari tadi menunggu di bawahnya, melainkan dia makan sendiri di atas pohon.
“Wah.. kau memang pandai menanam pisang kawan. Pisang mu ini terasa sangat manis dan lezat”. Teriak si monyet dari atas pohon.
“Hai monyet, kenapa kau memakan pisang ku? Jatuhkan beberapa pisang untuk ku. Jangan kau makan sendiri di atas pohon..!!”. teriak si katak dari bawah.

“Hai katak kawan ku. Kau ini sangat bodoh. Kau ini katak, kau tidak makan buah. Tapi kau makan serangga. Lebih baik kau pergi saja mencari nyamuk untuk kau santap. Biar buah pisang yang lezat ini aku saja yang memakanya. Karena buah selezat ini sayang sekali bila harus di bagi dengan mu. Hahahaha..”. jawab si monyet. (visit dongengterbaru.blogspot.com)
Mendengar jawaban monyet yang seperti itu, si katak merasa sangat marah. Dia sangat kecewa pada si monyet yang selama ini dia aggap sebagai sahabat, ternyata monyet itu sangat egois. Akhirnya si katak pun masuk ke dalam rumah dan mengambil alat untuk menebang pohon pisang itu.

“Baiklah monyet rakus, habiskan saja semuanya. Aku tak butuh lagi pisang ini, maka pohon pisang ini akan segera ku tebang dan ku buang ke sungai”. Kata si katak kemudian mulai menebang pohon pisang itu.
Mendengar perkataan si katak, si monyet pun mempercepat makanya. Di berfikir sangat sayang jika buah pisang yang lezat itu di buang begitu sja di sungai. Dengan sekuat tenaga si monyet mempercepat makanya. Tapi karena kekenyangan, si monyet tak sanggup lagi memakan semua buah pisang itu. Tapi karena sifatnya yang rakus, dia tetap memaksakan diri untuk terus memakanya.

Tapi sayang, sebelum dia selesai memakan semua buah pisang itu, pohon pisang sudah mulai oleng dan mulai roboh. Si monyet berusaha melompat untuk menghindar agar tak ikut jatuh dengan pohon pisang tersebut. Tapi sayang.. karena kekenyangan dan kebanyakan makan, tubuhnya menjadi berat dan sulit untuk bergerak. Ahirnya, monyet itupun terjatuh ke tanah bersama pohon pisang itu. Monyet itu pingsan karena tertimpa pohon pisang. Dan si katak meninggalkanya begitu saja tanpa mau menolong monyet yang serakah dan rakus tersebut.

TAMAT

Hikmah yang dapat kita petik dari cerita fabel dongeng anak katak dan monyet yang rakus di atas adalah.. sifat rakus dan serakah bukanlah hal yang baik. Karena sifat tersebut akan merugikan diri sendiri di kemudian hari. Karena sifat tersebut dapat membuat diri kita suka menipu orang lain dan bersikap egois, sehingga banyak teman-teman yang akan menjauhi kita sehingga kita tak lagi memiliki teman di kala kita membutuhkan mereka.

Cerita Dongeng Sebelum Tidur Kisah 1001 Malam

cerita negeri 1001 malam
dongeng 1001 malam
Dongeng Anak Sebelum Tidur, Cerita Dongeng 1001 Malam – Malam itu Zahra terlihat sudah sangat mengantuk. Matanya terlihat sayu dengan sesekali dia menguap menahan kantuk yang melandanya. Ayahnya tahu bahwa Zahra sudah mulai mengantuk, dia lalu menyuruh Zahra untuk mematikan Televisi dan mengantarnya pergi ke kamar tidurnya.

“Ayah.. aku ingin di ceritakan seperti biasa. Ceritakanlah pada ku sebuah dongeng sebelum tidur untuk mengantar tidur ku”. Rengek Zahra.
“Baiklah.. akan ayah ceritakan kisah pengantar tidur. Kali ini Zahra mau kisah yang seperti apa?’. Tanya ayahnya sembari tersenyum.
“Aku ingin ayah ceritakan sebuah cerita dongeng yang baru, jangan hanya tentang dongeng si kancil, atau dongeng tentang binatang seperti biasa. Ceritakan pada ku sebuah cerita dongeng yang mengisahkan seorang wanita yang cerdas. Agar suatu saat aku bias seperti dia”. Kata Zahra dengan polosnya.

Mendengar celoteh anaknya, sang ayah hanya tersenyum simpul. Ternyata anaknya yang lugu ini dapat berfikir tentang cita-citanya di masa depan.
“Baiklah.. kali ini ayah akan ceritakan sebuah kisah yang cukup menarik. Apakah kau sudah pernah mendengar cerita tentang aladin, kisah abunawas, atau cerita-cerita 1001 malam lainya?”. Tanya sang ayah.
“aku pernah mendengar beberapa dari cerita dongeng itu, memang sangat menarik. Apakah kali ini ayah kan bercerita tentang dongeng 1001 malam?”. Tanya Zahra lagi.
“iya.. tapi bukan tentang Aladin dan lampu wasiat ataupun kisah tentang Abu Nawas yang jenaka, tapi cerita tentang dari mana kisah 1001 malam di mulai”. Kata sang ayah menjelaskan.

“Wah.. sepertinya sangat menarik. Lekas ceritakan ayah..!! aku sudah tidak sabar mendengarnya”. Rengek Zahra yang sudah tidak sabar.
Lagi-lagi sang ayah hanya tersenyum simpul mendengar rengek anaknya. Dan ahirnya ayah itupun mulai bercerita.
“Baiklah anak ayah yang paling manis, segera pakai selimut mu dan dengarkan kisah ayah ini ya..”. kata sang ayah.


Cerita Dongeng 1001 Malam

Dahulu kala di sebuah dataran arab, ada sebuah kerajaan yang sangat besar. Kerajaan itu di pimpin oleh seorang raja yang sangat baik dan bijaksana. Hingga pada suatu hari, sang raja yang masih belum memiliki permaisuri itu jatuh cinta dengan seorang wanita yang sangat cantuk rupawan, lalu diapun memutuskan untuk menikahinya dan menjadikanya sebagai permaisuri. Kehidupan sang raja terasa semakin lengkap, dan hari-hari dia lalui dengan penuh kebahagiaan.

Tapi hal tersebut tak berjalan lama, karena pada suatu hari sang raja mengetahui bahwa permaiosurinya telah menghianati kepercayaan cintanya. Permaisuri itu ternyata menduakan cinta sang raja dengan seorang pengawal kerajaan. Menghadapi hal itu, sang raja sangat murka. Kesetiaan yang selama ini dia jaga ternyata di hianati oleh wanita yang paling di cintainya. Dan ahirnya sang raja memutuskan hukuman mati untuk isterinya dan pengawal tersebut.

Tapi kisah itu tidak berahir begitu saja. Ternyata karena penghianatan isterinya, sang raja menjadi sangat dendam dan membenci para wanita. Tapi walau bagaimanapun, sang raja tidak bias hidup dalam kesendirian. Maka dia selalu mencari wanita-wanita cantik, kemudian dia nikahi dan di jadikan isteri. Tapi anehnya, setelah sehari semalam.. dia akan menghukum mati isteri barunya tersebut. Dia beralasan bahwa dengan begitu tak ada lagi permaisuri yang akan menghianatinya.

Sudah hamper ratusan wanita yang menjadi korban dari keegoisan dan dendan sang raja. Tapi para penasehat dan menteri kerajaan tak memiliki keberanian untuk menegur kesalahan sang raja. Hingga para pejabat kerajaan dan rakyat negeri itu selalu di hantui rasa cemas. Takut bila mana suatu saat raja kan melamar anak-anak gadis mereka. Sebuah kebahagiaan yang hanya bertahan sesaat kemudian akan berubah menjadi tangis dan kesedihan karena kematian.

Perilaku sang raja berjalan cukup lama, hingga rakyat semakin di buat gusar oleh tingkah laku raja mereka. Dan jika terus di biarkan, tak tertutup kemungkinan akan terjadi sebuah pemberontakan besar. Dan ternyata hal ini disadari oleh seorang puteri penasehat. Puteri itu sangat cerdas dan pandai. Dia berniat untuk merubah raja dan mengingatkanya pada jalan kebaikan. Dia ingin meyakinkan raja, bahwa masih ada isteri setia di dunia ini. Dan tak semua wanita itu memiliki sifat ingkar.

Diapun kemudian menyampaikan niat tersebut kepada ayahnya. Tentu saja ayahnya sangat keberatan. Dia takut jika nanti puterinya akan berahir sama seperti wanita-wanita lainya, yaitu di hokum mati. Tapi sang puteri coba meyakinkah yahnya bahwa dia pasti dapat menjaga diri. Dan Allah selalu bersama mereka yang memiliki niat yang baik dalam jalan kebenaran.

Ahirnya sang ayah pun mengikuti kehendak puteri semata wayangnya. Walau dengan berat hati, dia pun menikahkan puterinya dengan sang raja. Tentu raja sangat senang, karena puteri tersebut memang memiliki parasyang sangat cantik. Dan pesta pernikahan pun di gelar dengan besar-besaran. Tapi walau terlihat megah, tak tampak wajah ceria yang terlihat. Karena mereka sudah tahu nasib apa yang akan menimpa puteri tersebut. Bahkan suasana pesta terkesan hambar dan menyedihkan.

Ahirnya setelah pesta usai, sang raja pun menyusul sang puteri ke peraduan. Itu adalah malam pertama pernikahan mereka yang membahagiaakan. Ketika sang puteri melihat sang raja telah berada di sampingnya, sang puteripun berkata..
“Wahai suami ku, maukah kau mendengar sebuah kisah yang menarik..”. Tanya sang puetri yang kini sudah menjadi permaisuri.
“Wah.. tentu saja permaisuri ku, aku sangat senang sekali mendengar sebuah cerita..”. jawab sang raja yang memang gemar mendengarkan cerita-cerita yang menarik.

Ahirnya permaisuripun memulai ceritanya, cerita berjalan begitu menarik. Dan sang raja terlihat mendengar cerita itu dengan penuh antusias. Tapi ketika cerita telah sampai pada bagian yang paling seru, sang permaisuri menghentikan ceritanya,,
“Suami ku, malam sudah hamper pagi. Akan ku lanjutkan lagi ceritanya besok malam. Sekarang kita tidur dulu..”. kata permaisuri sambil tersenyum. Dan raja menyetujuinya. Karena serunya kisah yang di ceritakan oleh sang ratu, sang raja selalu merasa penasaran. Hingga dia tidak sabar dan berharap hari segera malam. Dan malam berikutnya sang ratu kembali melanjutkan ceritanya. Ketika cerita yang satu telah usai, dia kembali menyambungnya dengan cerita lain yang lebih seru dan menarik. Hingga membuat sang raja semakin penasaran. Tapi sebagai mana di malam pertama, kisahnya akan terpotong di bagian yang paling seru. Permiasuri sengaja menggantung ahir cerita dan berjanji akan meneruskan di malam berikutnya dengan alas an yang sama.

Tak terasa, ratusan kisah telah di ceritakan oleh sang permaisuri. Dan ratusan malam telah dia lalui bersama sang raja. Dan setelah malam yang ke 1000, maka sang puteri mengahiri kisahnya pada malam yang ke 1001. Dan di malam terahir itu, sang puteri mengingatkan sang raja bahwa apa yang di lakukan oleh sang raja selama ini adalah salah. Dan permaisuri membuktikan, bahwa seorang wanita yang setia itu masih ada, dan tak semua wanita suka ingkar janji.

Mendengar penjelasan isterinya itu, ahirnya sang raja tersadar. Bahwa selama ini dia banyak melakukan kesalahan pada rakyatnya. Dan isterinya yang bijaksana itu rela mengambil resiko dengan mempertaruhkan keselamatan nyawanya demi mengingatkan dia. Dan setelah hari itu, sang raja kembali menjadi raja yang bijak dan adil. Dengan di damping permaisuri yang paling di cintainya, dia memimpin kerajaanya dengan lebih bijaksana. Dan seluruh rakyat sangat berterima kasih dan merasa berhutang budi pada pengorbanan sang puteri. Dan dari 1001 malam yang telah di lewati, maka kisah-kisah itu di kenal dengan cerita 1001 malam.

Sang ayahpun mengahiri ceritanya. Dia melihat Zahra telah terlelap dengan pulas. Sang ayah hanya tersenyum melihatnya. Setelah mengecup dahi anaknya, sang ayah itupun beranjak dari tempat tidur dan berjalan untuk mematikan lampu kamar.
“Serlamat tidur anak ku, semoga mimpi indah..”. kata sang ayah sembari menutup pintu kamar tidur Zahra.

Dongeng Kerbau dan Monyet Licik

dongeng monyet dan kerbau
Dongeng kerbau dan moyet
Dongeng Kerbau dan Monyet Licik - Jaman dahulu kala, ada seekor monyet yang sangat nakal. Di sangat rakus dan suka mencuri tanaman dan buah para petani. Perbuatanya yang sudah sangat keterlaluan, membuat para petani resah. Sehingga para petani mulai menjaga ladang mereka dengan ketat dan memasang berbagai perangkap. Tentu saja hal ini membuat monyet yang nakal itu kebingungan, karena jika sampai dia tertangkap, nyawanya bisa melayang.

Pada suatu hari ketika si monyet tengah asik termenung menahan lapar di bawah pohon, dia melihat banyak burung-burung tengah terbang membawa buah anggur yang cukup segar. Melihat hal itu, air liur si monyet mulai berjatuhan. Lalu si monyetpun berteriak pada burung-burung itu.." Hai kawan, dari mana kalian dapatkan buah-buahan yang ranum itu?". Merasa di panggil, burung-burung itupun berhenti dan bertengger di atas pohon. Sambil memakan buah anggur, burung-burung itupun menjawab.." Kami mendapatkanya dari kebun di seberang sungai. Para petani di sana baik hati. Mereka tak akan mengusir atau melukai mu jika kau hanya mengambil buah yang sudah terjatuh ke tanah, asal jangan kau makan buah yang masih ada di pohonya". Jawab burung-burung itu.

Mendengar jawaban itu, si monyet menjadi sangat girang. Diapun segera menuju kebun di seberang sungai, karena waktu itu sungai mengalir kecil karena musim kemarau, jadi si monyet dapat dengan leluasa menyeberangi sungai itu. Tapi karena sifatnya yang rakus, maka dia memakan semua buah anggur di kebun itu. Baik yang jatuh ke tanah, ataupun yang masih menggantung di pohon.

Berkali-kali si monyet mengulangi hal yang sama, hingga para petani di seberang sungai kini mulai resah. Mereka tak lagi seramah dulu, bahkan burung-burung kini juga di usir. Karena para petani tak tahu, bahwa yang merusak tanaman mereka adalah si monyet. Tapi meskipun sudah mulai di jaga, tapi si monyet tetap bisa dengan leluasa melakukan aksi nakalnya. Karena penjagaan tak begitu ketat, si monyet masih bisa mencari kelengahan para petani. Sehingga kelakuan si monyet kian hari kian menjadi.

Tak terasa, masa sudah memasuki musim penghujan. Dan si monyet masih saja melakukan pencurian tanpa mau mendengar keluh kesah para petani yang mulai merugi. Si monyet sangat serakah dan rakus, sehingga yang dia fikirkan hanya kepentinganya sendiri. Tapi sial, waktu si monyet akan menyeberang sungai, ternyata sungai itu tengah meluap karena guyuran hujan di atas bukit. Hal tersebut membuat monyet sangat kebingungan, karena dia tak bisa berenang.

Tapi monyet juga di kenal sebagai hewan yang licik, dia pun berfikir untuk mencari cara agar bisa menyeberang. Ahirnya, dia teringat pada sahabat lamanya, si kerbau. Kerbau adalah hewan yang cukup terkenal bisa berenang, dia adalah perenang yang hebat. Ahirnya, monyetpun menemui si kerbau untuk merayunya. "Hai kerbau sahabat ku, lama tak jumpa. Kenapa badan mu kini terlihat kurus?". Tanya monyet. "Ah, masak? Perasaan dari dulu tubuh ku tetap begini. Kau saja yang sekarang terlihat tambah gemuk". Jawab si Kerbau. "Hehehe.. Bagaimana aku tak gemuk? Aku makan enak tiap hari. Petani yang ada di seberang sungai sana, selalu memberi ku makanan enak. Aku di perbolehkan menghabiskan semua buah di kebunya". Kata si monyet mulai berbohong.

"Wah, benarkah itu? Beruntung sekali kau.. Pantas sekarang kau tambah gemuk". Kata si kerbau tanpa menaruh sedikitpun curiga pada sahabatnya. "Tapi kerbau, makanan di sana terlalu banyak. Aku tak sanggup menghabiskanya sendirian, maukah kau menemani ku ke sana dan kita makan berdua. Itu semua karena kau sahabat ku, makanya aku mengajak mu". Si monyet mulai menipu kerbau. "Wah.. Kau baik sekali kawan. Kalo begitu, ayo kita ke sana sekarang". Kata kerbau sangat girang. "Tapi tunggu dulu kerbau, air sungai kini sedang meluap. Aku tak bisa berenang..". Kata monyet lagi. "Ah, itu masalah gampang, kau bisa naik kepunggung ku. Kau tahu sendiri, aku ini perenang hebat". Jawab si kerbau.

Merasa tipu muslihatnya berhasil, si monyet merasa sangat senang. Monyet dan kerbau pun segera menuju kebun di seberang sungai, dan ketika menyeberangi sungai, si monyet naik ke punggung kerbau. Setelah sampai di kebun, monyetpun segera makan dengan lahapnya. Begitu pula si kerbau, karena dia merasa semua buah itu memang sengaja di berikan untuk monyet, maka dia juga memakan semua buah di kebun dengan lahap sama seperti monyet. Tapi tanpa mereka sadari, gerak-gerik mereka telah di perhatikan oleh para petani dari tadi. Para petani memang sengaja bersembunyi untuk mencari tahu siap sebenarnya yang mencuri di kebun mereka selama ini. Setelah melìhat monyet dan kerbau tengah kekenyangan, merekapun langsung berusaha menyergap kerbau dan monyet. Monyet yang sadar akan bahaya yang datang, segera berlari menyelamatkan diri meninggalkan kerbau yang kebingungan karena tak tahu masalah yang sebenarnya. dongengterbaru.blogspot.com

Tapi insting kerbau sadar akan bahaya yang mengancam, hingga ahirnya dia pun berlari menyelamatkan diri. Para petani melempari dan mengusir mereka dengan batu, sehingga membuat tubuh kerbau terluka, di tambah semak belukar yang penuh duri membuat si kerbau semakin kesusahan. Sedangkan si monyet sudah tak kelihatan batang hidungnya, hal tersebut membuat kerbau sadar bahwa dia telah di tipu. Hal itu membuat si kerbau menjadi sakit hati pada monyet.

Ahirnya, setelah beberapa lama berlari si kerbau sampai di tepi sungai. Dengan segera diapun masuk ke dalam sungai untuk mulai menyeberang. Tapi baru beberapa langkah, tiba-tiba si monyet muncul. Ternyata dari tadi si monyet bersembunyi di semak-semak karena tak bisa berenang. "Hai kerbau sahabat ku, tunggu aku..! Apa kau tega meninggalkan sahabat mu di sini?". Teriak si monyet. Melihat kedatangan si monyet, hati kerbau menjadi sangat dongkol. "Jika kau ingin ikut, cepatlah melompat ke punggung ku. Aku sedang buru-buru, jadi kalau tak segera melompat, kau akan ketinggalan". Jawab si kerbau dengan nada ketus. Mendengar itu, si monyetpun berlari dengan sekuat tenaga. Dia semakin panik ketika mendengar para petani yang mengejar telah ada di belakang mereka. Ahirnya setelah sampai pinggir sungai, si monyet segera melompat. Tapi na'as, karena perutnya terlalu kenyang, membuat tubuhnya bertambah berat dan kurang lincah. Si monyet tidak dapat sampai di punggung kerbau, dan ahirnya tercebur ke dalam sungai dan hanyut terbawa arus. Sedangkan si kerbau tak meperdulikan hal itu, dia lebih memilih segera lari menyelamatkan diri. Karena para petani sudah kian dekat dan siap menangkap mereka.

Nah, hikmah yang dapat kita petik dari kisah ini.. Jangan terlalu serakah, apa lagi menghianati kepercayaan orang lain pada kita.. Karena akan membuat rugi diri sendiri pada ahirnya.. :)


TAMAT

Cerita Bunga dan Kupu-kupu | Dongeng Anak Terbaru

carita bunga dan kupu-kupu
Bunga dan Kupu-kupu
Cerita Bunga dan Kupu-kupu – Pada zaman dahulu kala, ada sebuah hutan yang cukup asri. Di dalam hutan tersebut tumbuh berbagai pohon dengan buah-buah yang manis dan ranum, sehingga banyak binatang yang senang tinggal di hutan tersebut. Dari hewan besar seperi rusa, panda, beruang, hingga para serangga.

Pada suatu hari, hutan tersebut kedatangan seekor penghuni baru. Dia adalah si Lili ulat. Tapi para hewan dan pohon sangat membencinya, karena dia terkenal sangat rakus dan tak memiliki manfa’at apapun. Dia sangat rakus dalam memakan daun-daun, sehingga banyak pohon yang tak mau dia tinggali. Sehingga Lili si ulat harus berpindah dari satu pohon ke pohon lain untuk mencari rumah.

“Wahai pohon apel, bolehkah aku ikut tinggal di dahan mu?”. Tanya Lili ulat pada pohon apel.
“Kau tak boleh tinggal di sini. Karena makan mu banyak. Jika kau terlalu banyak memakan daun ku, maka aku tak akan bisa lagi berbuah. Carilah pohon lainya..”. kata pohon apel dengan ketusnya.
“Tapi aku janji, suatu saat budi mu pasti akan aku balas. Izinkan aku tinggal di sini, karena aku tak lagi memiliki rumah lain”. Kata Lili ulat memelas. dongeng kupu-kupu oleh dongengterbaru.blogspot.com

“Pokoknya tidak boleh..!! karena para hewan yang ikut tinggal di pohon ku pasti juga tidak setuju. Karena jika buah ku berkurang, mereka juga akan kekurangan makanan. Lagi pula apa yang bisa kau lakukan? Mahluk jelek dan lemah seperti mu tak bisa melakukan apa-apa selain makan dan makan saja. Sana pergi cari pohon yang lain”. Kata pohon apel dengan membentak.

Ahirnya dengan sedih Lilit ulat pun pergi mencari pohon lain yang mau dia tinggali. Tapi jawaban tiap pohon yang di temuinya sama, tak ada yang mau menerimanya. Ahirnya.. dia keluar dari hutan menuju ke pinggir hutan. Dia menangis dengan sedih meratapi nasib yang di alaminya. Ternyata tanpa dia sadari, ada pohon bunga matahari yang dari tadi memerhatikan dia.

“Mengapa kaumenagis kawan? Katakana masalah mu, mungkin aku bisa membantu mu”. Kata bunga matahari.
“Si.. Siapa yang bicara?”. Kata Lili ulat terbata-bata karena kaget.
“Aku yang bicara.. lihatlah ke atas!! Aku adalah bunga matahari. Aku adalah ratu dari semua bunga yang ada di padang ini”. Jawab bunga matahari.
Lalu Lili si ulat pun menceritakan kisahnya dengan menangis. Mendengar kisah Lili ulat yang sangat sedih, bunga mata hati menjadi sangat iba.

“Tak usah kau menangis lagi kawan.. kau bisa tinggal di sini. Kau bisa memilih tinggal di pohon ku, atau pohon bunga manapun yang kau mau. Mereka tak akan menolak, karena mereka adalah rakyat ku”. Kata bunga matahari.
Mendengar jawaban dari bunga matahari, Lili ulat menjadi sangat senang. Dia tersenyum dan menghapus air mata di pipinya.
“Benarkah itu kawan?”. Tanya Lili ulat tak percaya.
“Tentu saja benar.. aku tak pernah bohong. Lagi pula tak ada satu hewanpun yang mau tinggal di pohon atau dahan kami, karena kami tak memiliki buah. Jika kau mau tinggal di sini, tentu aku akan merasa senang karena memiliki teman baru”. Jawab bunga matahari .

“Tapi kawan.. kata mereka aku banyak makan. Sehingga mereka tak mau aku tinggal di dahan mereka. Mereka takut kalau daun mereka habis dan tak bisaberbuah. Apa kau tak takut kalau daun mu habis seperti yang mereka katakana?”. Tanya Lili ulat ragu.
“Hahaha.. berarti mereka berfikir sempit. Apalah arti sebuah daun? Seorang teman lebih berharga dan susah untuk di cari. Sedangkan daun akan bisa tumbuh lagi dengan sendirinya. Kau tak usah hawatir kawan..”. jawab bunga matahari dengan bijak.

Lili ulat sangat senang mendengar jawaban yang sangat bijak itu. Dan mulai saat itu, Lili ulat dan bunga matahari menjadi sahabat baik. Tiap hari mereka bercanda dan bercerita tentang banyak hal. Itu adalah hari-hari terindah yang di lalui dua sahabat tersebut. Hingga pada suatu hari..
“Bunga matahari sahabat ku.. ini adalah hari terahir aku bisa bercanda dengan mu.. “. Kata Lili ulat.
Mendengar perkataan sahabatnya itu, bunga matahari terkejut.
“Memangnya engkau hendak ke mana kawan? Apakah kau mau pergi mennggal kan aku?” Tanya bunga matahari.

“Tidak sahabat ku.. aku tak akan mungkin meninggalkan sahabat sebaik diri mu. Aku hanya mau berpamitan.. mulai besok aku akan berpuasa dan mngurung diri ku untuk tidur panjang. Mungkin sudah saatnya aku mulai membalas budi baik mu”. Jawab Lili ulat.
“Berpuasa? Tidur panjang? Membalas budi? Apa yang kau maksud kawan? Aku sama sekali tak mengerti apa maksud ucapan mu..”. kata bunga matahari bingung.
“Kau akan mengerti nanti pada saatnya kawan.. untuk sementara, aku akan meminjam dahan mu untuk membangun rumah ku dalam berpuasa.. ku mohon kau mengizinkanya”. Kata lili ulat.
“Apapun yang terbaik untuk mu kawan, aku pasti mendukung mu..”. jawab bunga matahari.

Ahirnya, mulailah si Lili ulat membuat rumahnya dan berpuasa. Dia membungkus diri dalam balutan benang-benang yang membentuk sebuah kantung, dan biasa kita kenal dengan kepompong. Berhari-hari sudah bunga matahari merawat dan menunggu teman baiknya itu bangun. Dia melindunginya dari panas, angin, dan juga hujan. Dan ahirnya tibalah waktunya untuk si Lili ulat bangaun dari tidur panjangnya.

Tapi betapa terkejutnya bunga matahari, karena dia melihat bukan lagi Lili ulat sahabatnya yang keluar dari kantong itu. Melainkan seekor mahluk indah bersayap yang sangat indah dan canti.
“Siapa kau? Di mana ulat sahabat ku?”. Tanya bunga matahari kebingungan.
“Akulah ulat sahabat mu kawan. Kau tak usah heran. Setelah aku berpuasa dan tidur dalam kantong ini, aku akan berubah menjadi seekor kupu-kupu. Akau meken banyak ketika menjadi ulat, adalah sebagai bekal puasa ku untuk menjadi kupu-kupu. Tapi mereka tak tahu itu. Dan kini saatnya aku membalas budi mu dengan membantu penyerbukan mu dan semua rakyat bunga mu”. Jawab Kupu-kupu yang ternyata Lili ulat itu.

Mendengar penjelasan dari Liliyang kini menjadi kupu-kupu, bunga matahari menjadi sangat gembira. Ternyata sahabatnya itu memiliki kemampuan yang aneh dan luar biasa. Sebuah kemampuan yang tak di miliki oleh hewan lainya. Dan mulai saat itu, persahabatan mereka menjadi semakin akrab. Dan persahabatan tersebut berlanjut hingga anak cucu mereka. Kupu-kupu dan bunga selalu menjadi teman sejati.

TAMAT

Kisah Cinderela dan Sepatu Kaca | Dongeng Anak Terbaru

kisah cinderela dan sepatu kaca
Cinderela dan Pangeran
K isah Cinderela dan sepatu Kaca – Al-kisah, pada zaman dahulu hiduplah sebuah keluarga yang bahagia. Mereka adalah keluarga terpandang dan kaya di daerah itu. Mereka memiliki seorang puteri yang cantik dan sangat mereka sayangi. Cinderela, itulah nama anak itu. Pada suatu hari, sang ibu jatuh sakit. Semakin hari sakit yang di derita semakin parah, ahirnya sang ibu meninggal dunia. Maka tinggalah cinderela bersama ayahnya yang sangat menyayanginya.

Waktupun terus berlalu, hingga pada suatu waktu.. ahirnya sang ayah kembali menikah dengan seorang janda yang  memiliki dua orang puteri. Tapi ternyata, ibu tiri cinderela tidak benar-benar mencintai ayahnya. Dia hanya mengincar harta kekayaan yang di miliki oleh ayah cinderela. Jika ayahnya ada di sampingnya, cinderela selalu di manja oleh ibu tirinya. Akan tetapi ketika cinderela sendirian, ibu tirinya sering memarahinya dan memperlakukanya seperti seorang pembantu. Tapi cinderela berusaha tabah dan sabar, karena dia tak mau melihat ayahnya bersedih.

Hingga pada suatu hari, sang ayah pergi berpamitan berlayar ke negeri seberang untuk berdagang. Akan tetapi kabar buruk dating tiga hari kemudian. Ternyata kapal yang di tumpangi ayahnya karam karena tersapu badai. Mendengar kabar itu, cinderela menjadi sangat bersedih. Karena kini dia hidup sebatang kara di dunia ini. Sedangkan ibu dank e dua kakak tirinya merasa sangat gembira mendengar kabar itu. Karena dengan kematian ayah cinderela, maka mereka akan dengan leluasa menguasai semua harta cinderela dan ayahnya. Dan mulai hari itu, perlakuan yang di dapat cinderela semakin menjadi. Dia harus mengerjakan semua pekerjaan rumah seperti seorang pembantu. Tak boleh keluar kecuali hanya pergi ke kebun untuk memetik buah dan sayur.

Tapi cinderela tidak membiarkan kesedihanya berlarut-larut. Dia membuat dirinya terhibur dengan berteman bersama binatang peliharaanya dan burung-burung yang bernyanyi. Dia yakin, suatu saat kebahagiaan akan dating menghampirinya. Hingga pada suatu hari, datanglah surat undangan dari kerajaan ke rumah cinderela. Undangan itu berisi kabar akan di adakanya pesta dansa di kerajaan dalam rangka mencarikan calon isteri untuk sang pangeran. Maka semua keluarga yang memiliki anak perempuan di perintahkan untuk membawa serta semua anak perempuanya ke pesta tersebut.

Ternyata cinderela mendengar kabar yang di bawa oleh pembawa pesan raja tersebut dari dalam dapur. Dia memang di kunci di dapur oleh ibu tirinya agar tak bisa keluar. Cinderela sangat senang mendengar kabar itu. Mimpinya untuk mendapat kebahagiaan sepertinya sudah ada di depan mata. Dengan ikut ke pesta dansa tersebut, dia punya harapan untuk bertemu dengan pangeran yang kabarnya sangat tampan. Tapi apakah semua sesuai dengan harapan cinderela? Ternyata tidak..!! kekejaman ibu tirinya tengah berlanjut dan semakin menjadi. Cinderela tidak di perbolehkan ikut ke pesta dansa kerajaan. Alasanya jelas.. karena cinderela memiliki paras yang sangat cantik. Sehingga ibu tirinya hawatir jika cinderela di pilih oleh sang pangeran sebagai permaisurinya.

Cinderela menjadi sangat sedih dan putus asa. Serpanjang hari dia di suruh oleh ke dua kakak tirinya menyiapkan pakaian terbagus dan merias mereka dengan cantik. Sedangkan cinderela sendiri masih berpakaian lusuh, kotor, dan penuh debu. Ketika ibu dan kedua kakak tirinya tengah meniaki kereta kuda menuju kerajaan menghadiri pesta dansa, cinderela hanya bisa termenung di pojok dapur. Dia menangis dan sangat bersedih atas nasib yang menimpa dirinya. Harpan dan mimpi indahnya kini sirna dan hanya tinggal mimpi semu..

Tapi keajaiban terjadi.. ketika cinderela tengah menangis, tiba-tiba dating ibu peri menghampirinya. Dia tahu nasib yang di alami cinderela, karena selama ini ibu peri selalu mengamati cinderela. Ahirnya dengan kemampuan ajaib ibu peri, ibu peri berjanji akan membantu cinderela agar bisa dating ke pesta dansa. Dengan ayunan tongkat ajaib, ibu peri mengubah lima ekor tikus menjadi kuda dan saisnya, serta mengubah sebuah labu menjadi kereta kuda yang sangat indah. Tak lupa ibu peri juga member gaun yang sangat indah, dan dua buah sepatu kaca yang membuat kecantikan cinderela semakin terpencar seperti bintang.

Tapi ibu peri berpesan akan satu hal.. Cinderela harus sudah pulang sebelum jam 12 malam berdentang. Karena semua keajaiban itu hanya bertahan hingga tengah malam. Dan ketika sudah lewat tengah malam, maka semuanya akan kembali ke bentuk semula. Dan cinderela menyanggupi permintaan ibu peri. Ahirnya.. berangkatlah cinderela ke pesta dansa istana dengan segala kemewahan yang kini di milikinya. Dia berkilau bak seorang puteri kerajaan yang sangat cantik. Hingga membuat semua yang dating ke pesta itu menjadi sangat terpana. Tak terkecuali sang pangeran. Lalu sang pangeran menghampiri cinderela dan mengajaknya berdansa bersama. Tentu saja hal tersebut membuat semua wanita yang hadir di pesta itu menjadi sangat iri, termasuk ke dua saudara tiri cinderela. Mereka bertanya-tanya.. siapakah gerangan puteri yang sangat cantik itu.

Waktupun terus berlanjut.. karena terlalu asik berdansa dengan sang pangeran, cinderela lupa dengan pesan ibu peri. Dia mulai sadar ketika dia mendengar jam mulai berdentang. Dengan panik dia pun berpamitan pada pangeran dan berlari meninggalkan pesta dansa itu. Tapi karena rasa penasaran yang teramat sangat, sang pangeran mencoba mengejar untuk bertanya siapa nama puteri yang baru berdansa denganya tadi. Dia merasa.. dia tengah jatuh cinta. Tapi cinderela tetap tak berhenti.. sekuat tenaga dia berlari hingga salah satu sepatu kacanya terlepas dan tak sempat dia ambil. Dia langsung menaiki kereta kudanya dan pulang menuju rumahnya.

Sementara itu, seaptu kaca cinderela yang tertinggal di temukan oleh sang pangeran. Karena rasa penasaran dan rasa cinta yang dia rasakan, sang pangeran menitahkan pada para perajuritnya untuk mencari tahu siapa pemilik sepatu kaca tersebut. Dia memerintahkan agar tiap rumah yang memiliki anak gadis di kerajaan itu di kunjungi, dan satu persatu di suruh mencoba sepatu kaca tersebut. Maka siapapun wanita yang kakinya pas dengan sepatu kaca tersebut, akan menikah dengan pangeran. Kabarpun tersebar ke seluruh negeri. Sehingga tiap keluarga yang memiliki puteri menyuruh puterinya untuk berdandan secantik mungkin ketika pengawal kerajaan dating membawa sepatu itu. Mereka berharap, sepatu kaca itu akan cocok dengan kaki puterinya. Tak terkecuali ibu dan kedua kakak tiri cinderela.

Mendengar kabar bahwa utusan istana itu akan singgah di rumah mereka, mereka segera berdandan secantik mungkin. Sedangkan cinderela di kunci oleh ibu tirinya dalam kamar agar tak di beri kesempatan ikut mencoba sepatu kaca itu. Mereka takut, jika ternyata sepatu itu cocok dengan kaki cinderela. Ahirnya utusan itu tiba juga.. lalu satu persatu kakak tiri cinderela mencoba sepatu kaca itu. Tapi tak ada satupun kaki mereka yang benar-benar cocok. Ada yang terlalu longgar, bahkan ada yang kakinya terlalu besar hingga tak muat. Lalu sang utusan kerajaan bertanya”Apakah anda masih memiliki puteri yang lain?”. “Tidak.. tidak ada… puteri ku hanya dua ini saja..”. kata ibu tiri cinderela berbohong.

“Tapi menurut yang saya dengar, anda masih memiliki seorang puteri lagi?”. Tanya utusan itu tak percaya. “iya memang.. tapi tak mungkin sepatu kaca ini miliknya. Lagi pula.. wajahnya sangat buruk. Dia juga tak pernah keluar rumah. Jadi tak mungkin jika sepatu kaca ini miliknya. Karena dia tak pernah ikut dating ke pesta dansa”. Kata ibu tiri. “Bagimana mungkin? Bukankah undangan ke pesta dansa di tujukan untuk semua anak perempuan? Bagaimana mungkin dia tak ikut? Jika karena anda yang melarangnya, maka anda dapat di kenakan hukuman berat karena melawan perintah raja. Sekarang.. cepat bawa puteri mu yang satunya ke mari. Atau kau akan di hokum karena melawan titah raja..”. kata utusan itu marah.

Ahirnya dengan ketakutan, ibu tiri cinderela membawa cinderela yang dari tadi dia kunci dalam kamar dapur. Dan betapa terkejutnya mereka, ketika melihat sepatu kaca itu benar-benar cocok dengan kaki cinderela. Dan keajaiban kembali terjadi. Ketika cinderela juga memakai sepatu kaca satunya yang dia simpan di bawah tempat tidurnya, seketika itu dia kembali berubah menjadi seorang puteri dengan gaun indah yang sangat cantik. Dan sang pangeranpun menjadikan cinderela sebagai permaisurinya sebagaimana pengumuman yang dia buat. Dan mereka berdua hidup bahagia selamanya. Sedangkan ibu dan kedua kakak tiri cinderela, di beri hukuman oleh sang pangeran karena kekejaman mereka. Dengan menjadikan mereka sebagai pelayan di dapur istana. Dan pada ahirnya.. kebaikan pasti selalu berahir dengan bahagia.

DONGENG SEMUT dan BELALANG yang MALAS | Dongeng anak Terbaru

semut rajin dan belalang malas
Semut dan belalang
DongengSemut dan Belalang yang MalasDi sebuah tepi hutan yang lebat, tinggalah sekelompok koloni semut. Mereka bekerja keras siang dan malam dengan rajin dan tanpa kenal lelah. Saling menolong dan bergantian satu sama lain, itu semua mereka lakukan demi kesejahteraan kelompok mereka. Di tepi hutan itu juga tingal berbagai serangga lainya. Mereka juga bekerja dengan giat sebagai mana pekerjaan masing-masing.

Ada si Ring-ring laba-laba yang berfrovesi sebagai penenun. Dia menenun berbagai kain sutera yang indah dengan jaringnya untuk di jual dan dapat di gunakan sebagai mantel oleh paraserangga lain. Lalu ada si Mada si kaki seribu, dia bekerja mengantar para serangga ke tempat tujuan mereka dengan cepat.
Lalu ada juga Lola si lalat, dia bekerja sebagai tukang sampah, membersihkan sampah-sampah agar kawasan itu tetap bersih. Dan masih banyak lagi serangga-serangga lain dengan pekerjaan yang beragam. Tapi ada satu serangga yang sangat malas. Dia adalah si Kiko belalang. Dia memiliki ke inginan dan cita-cita yang tinggi. Tapi dia hanya suka berhayal dan bermimpi tanpa mau bekerja keras.

Dia sangat yakin akan kemampuanya, dan yakin akan berhasil. Sehingga pekerjaanya sehari-hari hanya berhayal dan mencoba menulis lirik-lirik lagu dan music dengan biolanya. Tentu saja karena dia bercita-cita menjadi seekor belalang pemusik yang terkenal. Tapi terkadang, keyakinan yang dia miliki tak di imbangi dengan bakat yang cukup dan tak mau menerima masukan dari orang lain. Dia merasa tak ada orang lain yang lebih tau akan music atau masa depanya, sehingga dia tak pernah mau menerima nasehat dari orang lain.

Waktupun terus berlalu dan musim terus berganti. Tak terasa musim gugur telah hamper usai dan mendekati musim dingin. Para semut dan binatang lain tengah giat bekerja keras untuk menyiapkan makanan sebagai persiapan di musim dingin. Tak terkecuali para semut. Para semut memang terkenal serangga yang paling rajin. Meski pekerjaan mereka hanya sebagai pengangku barang, mereka sangat giat bekerja dan selalu saling tolong menolong. Sedangkan si Kiko belalang masih saja asik dengan biolanya tanpa satu lagupun yang dapat dia ciptakan.

“Hai Kiko belalang, apakah kau tidak bekerja untuk persiapan di musim dingin?’. Tanya seekor semut pada suatu hari.
“Apa yang kau tahu? Kau itu tak sepintar aku. Aku ini adalah serangga yang memiliki bakat dan di takdirkan sebagai musisi besar. Tak seperti semut seperti mu yang di takdirkan sebagai kuli dan orang kecil. Dasar tak berguna.. hahaha”. Kata Kiko belalang dengan sombongnya.
“Tapi tanpa persiapan, kau akan kesulitan menghadapi musim dingin. Musim dingin sebentar lagi dating. Jika kau kurang persiapan, kau bisa kelaparan dfan bias mati. Aku hanya mencoba untuk menasehati mu kawan”. Kata semut itu dengan sabar.

“Jangan kau panggil aku dengan sebutan kawan, karena aku tak sudi berkawan dengan kasta rendah seperti mu. Dan calon orang besar seperti ku, juga tak butuh nasehat dari semut seperti mu. Sekarang pergi kau..!! Kau mengganggu konsentrasi ku dalam menciptakan lagu”. Dengan nada kasar si Kiko belalang mengusir semut yang baik hati itu.
Semut itupun kemudian meninggalkan si Kiko belalang dengan hati yang sangat kecewa. Nasehat baiknya sama sekali tak di anggap. Malah di caci dan di hina dengan semena-mena. Hingga semut itupun merasa sakit hati.

Ahirnya musim dingin tiba. Para serangga dan hewan-hewan lain tengah berhenti dari pekerjaanya dan tinggal di rumah mereka dengan nyaman. Dengan perbekalan yang cukup, mereka tak hawatir lagi dalam melalui musim dingin yang cukup panjang. Tapi nasib sebaliknya di alami oleh si belalang. Dia kelaparan dan mengemis makanan dari satu tempat ke tempat lain untuk bertahan hidup. Dia juga tak memiliki tempat tinggal sehingga dia harus tidur di sembarang tempat dan melawan hawa dingin yang menusuk tulang.

Hingga pada suatu hari, sampailah dia di rumah si semut yang dulu dia hina dan dia ejek.
“Hai semut sahabat ku, aku kelaparan. Maukah kau berbagi sedikit makanan untuk ku?”. Kata si belalang memelas.
“Ma’af, aku tak punya sahabat seorang pengemis seperti mu. Makanan ku hanya cukup untuk keluarga ku sendiri. Memang makanan mu di mana kok sampai kau mengemis?”. Tanya si semut. Sebenarnya dia mengenali belalang itu. Tapin karena rasa sakit hatinya, dia acuh dan pura-pura tak mengenalnya.

“Ma’af sahabat ku.. selama musim dingin dan musim gugur, aku sibuk menulis lagu. Sehingga aku tak sempat mencari bekal makanan”. Jawab si Kiko belalang.
“Apa kau sudah bias menulis lagu mu?”. Tanya si semut lagi.
“Aku sudah menghasilkan sebuah lagu..”. jawab si belalang dengan tersenyum dan sedikit bangga.
“Nah, kalau begitu.. waktunya sekarang kamu memainkan lagu ciptaan mu dan menari-nari dengan riang. Semoga saja lagu itu bisa membuat mu kenyang”. Kata si semut sambil menutup pintu rumahnya.

Si Kiko belalang hanya dapat berdiri tertegun di depan pintu. Dia menyesal dengan segala perbuatan dan sifat buruknya di masa lalu. Dia sangat menyesal dulu dia sangat angkuh, sombong, dan suka merendahkan orang lain. Kini giliran baginya untuk di rendahkan oleh orang yang dulu pernah dia hina. Tapi dia sadar, penyesalan kemudian tiada berguna. Dan mulai saat itu, si Kiko belalang belajar banyak hal. Dan dia berjanji akan berusaha menjadi lebih baik dan memperbaiki sifat-sifat buruknya.

TAMAT

Story by: Muhammad Rifai

Dongeng Monyet dan Buaya Penipu | Dongeng Anak Terbaru

kera dan buaya
Monyet dan buaya
Dongeng Monyet dan Buaya Penipu - Apa kabar sobat dongeng, pada cerita kali ini.. Blog dongeng terbaru akan berbagi kisah tentang monyet dan buaya penipu. Lalu, bagaimana isi kisahnya? Mari kita simak bersama. Selamat membaca.. :)

Dahulu kala, ada seekor monyet dan buaya yang bersahabat karib. Mereka sangat akrab hingga seperti saudara. Tapi setelah beberapa lama, mereka harus berpisah untuk mencari habitat mereka karena adanya kemarau panjang. Si monyet pergi jauh ke dalam pedalaman hutan, sedang si buaya menuju muara.

Monky, itulah nama monyet itu. Setelah sekian lama berpisah, ada keinginan dalam hati si Monky untuk mengunjungi sahabat lamanya di muara. Menurut kabar yang dia dengar, kini si buaya telah menikah dan memiliki seorang isteri. Maka dia berniat untuk berkunjung dan memberi selamat atas pernikahan buaya sahabatnya.

Pagi-pagi sekali si Monky monyet berangkat dari rumahnya. Karena perjalanan yang dia tempuh sangat jauh, dia tak ingin jika sampai kemalaman tiba di tujuan. Tak lupa dia juga membawa makanan sebagai bekal.

Sementara di tempat lain, buaya tengah berbincang dengan isterinya. Kini, isterinya tengah hamil. Dan isterinya merengek-rengek ingin makan hati monyet. Ngidam, begitulah istilah umumnya.

Sang isteri terus merengek dan merayu, hingga membuat si buaya pusing tuju keliling. Dia sudah berkali-kali menjelaskan pada isterinya bahwa di muara ini tidak ada monyet, jadi dia harus mencari kemana lagi?

Tapi penjelasan buaya ini sama sekali tak di hiraukan. Sifat isterinya yang sangat manja membuat buaya hanya bisa berjanji bahwa lain kali jika ada monyet dia akan membawakan hati monyet itu.

Ketika mereka tengah asik berbincang, tiba-tiba terdengar suara memanggil di depan rumah mereka. Buaya pun keluar untuk melihat siapa gerangan yang datang. Dan betapa gembiranya dia setelah tahu bahwa yang berkunjung adalah si monyet teman lamanya.

Merekapun kemudian bercanda dan bercerita tentang kenangan masa lalu. Kebahagiaan terpancar dari ekspresi keduanya, karena mereka memang sudah lama tak bertemu.

Setelah menginap semalam di kediaman buaya sahabatnya, Monky monyep pun berpamitan untuk pulang ke rumahnya di hutan. Dan sebagai wujud penghormatan kepada kawan lamanya, si buaya berniat untuk mengantarkanya. Tapi sebelum mengantar si monyet, buaya di panggil oleh isterinya. Mereka bicara empat mata di dalam kamar.

"Pak, kamu sudah janji mau membawakan hati monyet. Nah, sekarang monyetnya sudah ada. Mana janji mu?". Rengek si isteri buaya.
"Ya nanti saja bu. Dia itu sahabat ku. Tak mungkin aku menghianati sahabat ku sendiri". Kata buaya.
"Kamu bisanya hanya janji-janji saja pak. Ini semua demi anak mu yang tengah ku kandung. Kamu lebih memilih anak mu atau sahabat mu? Pokoknya jika kau tak membawa hati monyet, aku akan pergi dari rumah ini". Kata isteri buaya mulai merajuk manja.
Buaya menjadi sangat bingung. Kini dia berada di posisi yang sulit. Yaitu memilih antara teman karibnya dan isterinya. Ahirnya, dengan terpaksa dia menuruti kemauan isterinya. Dia berjanji kalau pulang dia akan membawakan hati monyet.

Lalu, si buaya pun keluar dan mengajak monyet untuk berangkat. Dia menyuruh si monyet naik ke punggungnya dan akan mengantarkan monyet lewat jalur sungai. Tapi ternyata si buaya memiliki rencana licik yang tak di ketahui si Monky monyet. Dan tanpa curiga si Monky monyet naik ke punggung buaya sahabatnya itu.

Tapi, setelah berenang agak jauh..si Monky monyet mulai merasakan kejanggalan. Karena si buaya berenang semakin ke tengah sungai menjauhi daratan. Dan ahirnya si monyetpun mulai curiga.

"Hai buaya sahabat ku, mengapa kita malah menjauhi daratan?". Tanya si Monky monyet.
Lalu buayapun bercerita tentang permintaan isterinya, bahwa dia ingin makan hati monyet. Mendengar cerita buaya, si monyet menjadi terkejut. Kini dia mulai sadar bahwa keselamatanya telah terancam. Tapi dia berusaha bersikap tenang sambil mencari ide untuk lepas dari bahaya itu. Dan ahirnya, dia menemukan sebuah akal.

"Hahaha.. Jadi cuma itu masalahnya? Kenapa kamu tak bilang dari awal". Kata monyet.
"Lho? Kenapa kamu malah tertawa? Bukankah kau tahu itu berarti keselamatan mu terancam. Karena aku berniat mengambil hati mu". Kata buaya heran.
"Iya aku tahu kawan, tapi sayang sekali aku akan membuat mu kecewa.. ". Kata monyet lagi.
"Apa maksut mu?". Si buaya semakin tak mengerti.

Lalu, si monyetpun mulai menjelaskan..
"Begini buaya sahabat ku, karena waktu itu aku terburu-buru berangkat ke rumah mu..jadi hati ku tertinggal di rumah. Jadi hati ku lupa aku bawa. Jika kau mengantar aku hingga rumah, nanti akan ku berikan hati ku pada mu. Lalu bisa kau berikan pada isteri mu". Kata Monky monyet mulai menipu buaya.
"Wah, benarkah itu? Baiklah, kalau begitu aku akan mengantarkan mu pulang untuk mengambil hati mu, lalu serahkan pada ku". Kata buaya yang bodoh itu. Dia mulai termakan oleh siasat Monky monyet.

Lalu si buayapun berenang menyusuri sungai untuk mengantar Monky monyet. Dan setelah mereka tiba, Monky monyet langsung melompat dan naik ke rumahnya yang ada di atas pohon. Sementara si buaya berada di bawah di pinggir sungai.

"Hai monyet..! Sudah kau ambil belum hati mu? Jika sudah, lekas turun dan berikan pada ku". Teriak buaya dari bawah.
Lalu si monyet pun melongokan kepalanya dari atas pohon sambil tertawa terbahak-bahak.
"Hahaha.. Dasar buaya bodoh, buaya pembohong..!! Kini kau yang ganti ku tipu. Dasar bodoh, mana ada hati yang bisa di tinggal. Hati ku selalu ku bawa kemanapun aku pergi. Kini persahabatan kita putus sampai di sini. Karena kau adalah buaya pembohong yang berusaha mencelakai ku. Selamat tinggal..!!". Kata monyet kemudian melompat bergelantung dari pohon ke pohon dan menghilang dalam rimbunya hutan.

Si buaya hanya bisa terpaku. Kini dia mulai sadar akan kesalahan yang dia buat. Tapi semua sudah terlambat. Kini dia tak mendapat apa-apa. Malah kehilangan seorang sahabat dan terancam di tinggal isterinya. Kini, dia hanya dapat menyesali keputusanya tanpa bisa mengulang waktu kembali.

Nah sobat dongeng semua, hikmah yang dapat kita ambil dari kisah ini adalah..
Jangan pernah membohongi teman mu, karena jika kau bohongi mereka akan meninggalkan mu. Dan belajarlah lebih bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Karena jika sampai kau salah pilih, maka kau hanya akan mendapat penyesalan. Dan tanpa bisa memiliki kesempatan untuk mengubahnya.

Demikian cerita anak yang dapat dongeng terbaru persembahkan kali ini. Semoga kita dapat mengambil hikmah dan teladan positif di dalamnya. Jangan lupa untuk berkunjung lagi, dan membaca dongeng-dongeng menarik lainya.. ^_^

TAMAT

Dongeng Kancil dan Siput yang Bijaksana | Dongeng Anak Terbaru

cerita kancil dan siput yang bijaksana
Kancil dan siput
Dongeng Kancil dan Siput yang Bijaksana - Apa kabar sobat dongeng anak terbaru? Sehat kan? Saya harap semua sehat dan dalam keadaan baik. Amiin..!!

Nah, hari ini blog dongeng terbaru baru saja mengganti template blog. Dengan tujuan agar tampilan lebih freesh dan lebih enak di akses, baik dalam versi desktop ataupun via mobile. Tentunya agar sobat dongeng terbaru tetap bisa mengikuti update blog ini kapanpun dan dimanapun dengan lebih mudah. Hehe..

Nah, untuk posting perdana pada templat baru blog dongeng ini, kali ini blog dongeng terbaru akan mempersembahkan lanjutan cerita petualangan si kancil. Lalu, kisah macam apa yang akan di lalui si kancil binatang yang cerdik dan lincah ini? Mari kita simak bersama-sama..

Di ceritakan setelah si kancil mengalahkan si kuda kundalini pada lomba lari, namanya semakin melegenda. Tiap binatang mulai membicarakan tentang kehebatan si kancil. Ternyata, binatang kecil ini memiliki keberanian dan kemampuan yang tak bisa di anggap remeh.

Seperti sebuah pribahasa.. Semakin tinggi sebuah pohon, maka semakin kencang angin yang akan menerpanya. Ibarat hidup, semakin sukses seseorang, maka ujian yang di hadapi juga akan semakin berat. Terkadang ujian yang datang bukan berasal dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Begitupun si kancil..

Ternyata, ketenaran dan nama besar yang di sandangnya, menumbuhkan rasa sombong yang tak di sadarinya. Karena telah menang lomba lari mengalahkan kuda kundalini, si kancil merasa menjadi hewan tercepat di seluruh dunia. Dia mengumumkan dan menceritakan kehebatanya waktu mengalahkan si kuda ke semua hewan, tentu saja dengan lagak sedikit menyombongkan diri.

Ternyata hal tersebut di ketahui oleh sahabat lamanya, yaitu si siput. Si siput merasa memiliki tanggung jawab untuk mengingatkan si kancil agar tak lupa diri. Hal tersebut sebagai wujud balas budi karena dulu si kancil pernah menolongnya dari elang yang mau memangsanya.

Ahirnya, pergilah si siput menemui sahabat lamanya. Yaitu si kancil.
"Hai kancil sahabat ku, ku tahu kini nama mu mulai terkenal di seluruh hutan. Bukan hanya di kawasan Alas purwa, tapi juga di luar wilayah Alas purwa ini". Kata siput membuka pembicaraan.
"Oh tentu saja siput teman ku, itu semua karena mereka mengakui kehebatan ku. Hahaha.. ". Kata kancil dengan sombongnya.

Si siput menghela nafas panjang mendengar jawaban itu. Ternyata kancil yang sekarang telah jauh berbeda dengan kancil yang pernah menolongnya dahulu. Dulu si kancil sangat baik, rendah hati, dan tak pernah memiliki sifat sombong. Tapi ternyata ketenaran akan namanya telah merubahnya hingga sejauh ini. Siput merasa perihatin melihatnya.

"Tapi kancil sahabat ku, janganlah semua ketenaran itu membuat mu lupa diri. Karena kehebatan bukanlah segalanya, itu hanya ujian agar kau mampu mengendalikan hawa nafsumu". Kata siput dengan bijak.
"Apa maksud mu? Apakah menurut mu aku sombong? Aku hanya berkata sesuai fakta. Pada kenyataanya aku memang sehebat yang mereka katakan". Jawab kancil dengan nada ketus.
"Apakah benar begitu? Ingat kawan, di atas langit masih ada langit. Dan sehebat apapun diri mu, pasti masih ada yang lebih hebat dari mu. Bahkan mungkin juga aku bisa saja mengalahkan mu". Kata siput.

"Hahaha.. Binatang kecil seperti mu mau mengalahkan ku? Bahkan jika dulu aku tak menolong mu, kau sudah di mangsa oleh elang". Kata kancil mengejek.

Si siput hanya menerima ejekan kancil dengan sabar. Karena dia berniat menyadarkan si kancil dari ke khilafanya.
"Tapi mungkin saja kau memang bisa ku kalahkan. Tak ada yang tahu kan kalau belum di coba?". Ungkap siput.
"Jadi kau berniat menantang aku?". Tanya si kancil sedikit terpancing emosi.

"Jika cara menyadarkan mu hanya dengan jalan mengalahkan mu, maka aku katakan.. iya, aku menantang mu". Kata siput dengan lantang.

"Wah.. Wah.. Wah.. Ternyata ada pecundang yang mencoba berlagak pahlawan. Baik kalau itu kemauan mu. Lalu, lomba macam apa yang kau inginkan?". Tanya si kancil dengan penuh percaya diri.
"Kita akan lomba lari sebagaimana ketika kau lomba lari dengan kuda kundalini. Tapi karena aku sulit berjalan di darat, aku akan lewat jalur sungai. Dan "siapa yang ada di muara" terlebih dulu, dialah pemenangnya". Kata siput.
"Hahaha.. Binatang lamban seperti mu menantang ku lomba lari? Baiklah jika itu kemauan mu, akan ku turuti". Jawab kancil.

Ahirnya, kancil dan siput lomba lari. Si kancil melalui jalan darat, sedangkan siput yang bijak itu melewati sungai. Dengan percaya diri si kancil berlari dengan sekuat tenaga, hingga di merasa lelah dan berheti di bawah pohon di tepi sungai.

"Siput yang lamban dan bodoh itu pasti tertinggal jauh. Tak ada ruginya aku istirahat sebentar di sini. Lagi pula, siput itu tak mungkin mampu mengejar ku. Pasti dia sudah menyerah karena kelelahan. Hahaha..". Kata si kancil dengan angkuhnya.

Tapi ketika si kancil baru saja mau beristirahat, tiba-tiba si siput memanggilnya dan berteriak dari kejauhan. Ternyata si siput telah berada jauh di depan kancil.
"Hai kancil, sedang apa kau di situ? Ayo cepat kejar aku". Teriak siput.

Si kancilpun terkejut dan kembali berlari sekuat tenaga untuk mengejar siput yang sudah ada di depanya. Dia takut siput akan mengalahkanya, pasti itu akan menjadi hal yang memalukan. Hingga si kancil kelelahan dan ingin beristirahat, hal tersebut terus berulang. Siput selalu saja sudah berada jauh di depanya.

Dan ahirnya, dengan tubuh lemah karena kelelahan si kancil tiba di muara. Tapi si siput ternyata sudah ada di sana. Dan ahirnya si kancil mengaku kalah, dan berjanji akan memperbaiki semua sikapnya. Kini dia mulai sadar, bahwa sikap sombongnya selama ini adalah salah. Dan si kancil pergi meninggalkan si siput dengan banyak pertanyaan yang tak mampu dia jawab. Rasa malunya telah menahan dirinya untuk bertanya lebih jauh.

Lalu, bagaimana siput yang lamban itu mampu mengalahkan si kancil? Ternya, si siput menggunakan trik husus. Dia menyuruh teman-temanya berjajar di sepanjang sungai. Dan ketika ada si kancil, maka siput yang terdekat denganya akan menampakan diri pada si kancil. Karena bentuk mereka sama, maka si kancil tak sadar akan hal itu. Sehingga si kancil mengiri siput yang di lihatnya adalah siput yang sama di awal lomba. Padahal itu adalah siput lain yang memiliki bentuk yang sama persis.

Jadi, apakah siput berbohong? ( baca selengkapnya : dongengterbaru.blogspot.com). Jawabanya TIDAK. Karena jika di baca dengan teliti, siput berkata "siapa yang ada di muara lebih dulu". Dan bukan berkata "siapa yang sampai muara lebih dulu". Dan penggunaan ke dua kata ini tentu memiliki arti yang berbeda. Dan ternyata yang "ADA" di muara lebih dulu adalah siput. Tapi karena kesombongan dan emosinya, si kancil tak memperhatikan hal ini.

Nah sobat dongeng terbaru semua, hikmah yang dapat kita petik adalah.. Jangan bersikap sombong dan mudah emosi, karena itu akan membuat mu tidak berfikir jernih. Dan dari kisah ini kita juga dapat melihat bahwa, kekuatan itu bisa kalah oleh akal.

Sekian dulu kisah petualangan si kancil yang mampu dongeng terbaru persembahkan kali ini. Semoga kita dapat mengambil teladan positif dari kisah ini. Jangan lupa buat berkunjung lagi ya, dan nantikan dongeng-dongeng menarik lainya. Sampai jumpa.. ^_^

TAMAT

Story by: Muhammad Rifai

Dongeng Burung Gagak Yang Cerdik dan Kendi Air | Dongeng anak Terbaru

burung gagak dan kendi air
Dongeng Burung Gagak Yang Cerdik dan Kendi Air - pada suatu musim kemarau yang cukup panjang, para hewan sangat kesulitan untuk mencari air. Salah satunya adalah seekor burung hahak. Burung hahak ini selalu di jauhi teman-temanya. Selain karena warna bulunya yang aneh dan jelek, burung gagak ini juga sering di ejek sebagi burung yang bodoh. Sebenarnya, burung gagak tak merasa sedih dan dendam akan hal itu. Dia tetap menerima semua ejekan teman-temanya dengan hati yang ikhlas.


Musim  kemarau panjang semakin menjadi, hingga kekeringan terjadi di mana-mana. Banyak sumber air yang telah mengering. Hingga membuat para hewan menjadi putus asa. Pada suatu hari, para hewan memutuskan untuk pindah mencari tempat baru yang memiliki sumber air yang masih mengalir. Mereka sengaja tidak memberi tahu burung gagak karena mereka ingin membiarkan burung gagak yang mereka benci mati kehausan. Ahirnya, pada suatu malam para hewan berbondong-nondong pergi dengan diam-diam ketika si burung gagak tengah asik tidur di sarangnya.


Pada ke esokan harinya, si burung gagak merasa bingung. Karena hanya tinggal dia sendiri di tempat itu. Hewan-hewan yang lain telah tak ada di sana, dan dia tak tahu kemana mereka pergi. Ahirnya dia memutuskan untuk terbang tak tentu arah untuk mencari kemana teman-temanya pergi. Matahari yang panas menyengat dan rasa haus yang sangat menyiksa, membuat burung gagak itu kelelahan dan memutuskan turun untuk berteduh di bawah sebuah pohon. Rasa haus yang di rasakan semakin menjadi, hingga mendorongnya untuk berusaha mencari air. Setelah lama dia berputar-putar mengitari tempat itu, dia tak menemukan ada satu pun sumber air yang ada. Ketika dia hampir menyerah, burung gagak itu menemukan sebuah kendi yang berisi air di dalamnya.


Tentu saja burung gagak merasa sangat senang sekali. Tapi masalah kembali muncul. Leher kendi yang panjang dan sempit membuatnya tak bisa meminum air di dalam kendi itu. Sebisa mungkin dia berusaha, tetap saja dia tak bisa menggapainya. Ingin di tumpahkanya, tapi sebagian badan kendi itu tertanam di dalam tanah. Rasa putus asa hampir saja menghampiri dirinya. “ Mungkin aku memang sebodoh yang di katakan teman-teman ku”. Keluh burung gagak itu. Tapi Tuhan selalu memberi jalan kepada hambanya yang bersabar.


Ketika burung gagak itu hampir putus asa karena merasa hampir mati karena ke hausan, dia melihat kerikil di samping kendi itu. Lalu tiba-tiba muncul sebuah ide di benaknya. Dia kemudian mengumpulkan banyak kerikil yang ada di sekitar tempat itu. Kemudia dia memasukan satu persatu ke dalam kendi yang berisi air tersebut. Lambat laun, kendi yang mulai terisi penuh dengan kerikil memaksa air yang ada di dalamnya untuk naik ke atas dan keluar dari kendi. Segera saja si gagak meminum air itu sepuasnya untuk menghilangkan dahaganya. Setelah dia rasa cukup, burung gagak kemudian meneruskan perjalananya untuk mencari teman-temanya.


Usahanya tak sia-sia, dia menemukan teman-temanya yang telah pindah dan menemukan sebuah mata iar baru. Tentuu saja mereka sangat terkejut dengan kedatangan burung gagak itu. Bagaimana mungkin burung gagak yang bodoh itu mampu bertahan bahkan dapat menemukan mereka. Karena rasa penasaran, mereka bertanya pada burung gagak itu. Lalu si burung gagak mulai bercerita tentang semua hal yang di alaminya. Hal tersebut membuat para teman-teman hewanya menjadi sangat kagum. Mereka tak mengira burung gagak yang selama ini mereka anggap sangat bodok ternyata secerdas itu. Mulai saat itu, mereka tak mengejek burung gagak itu lahi sebagai burung yang bodoh. Bahkan mereka sangat menghormati burung gagak itu dan meminta ma’af atas semua kesalahan mereka. Dan burung gagak pun mema’afkan mereka dengan senang hati.


Nah kaka’ semua, adapun hikmah yang dapat kita petik dari kisah dongeng di atas adalah.. jangan menilai orang dari penampilan mereka. Meskipun mereka terlihat bodoh, belum tentu dia sebodoh yang kita kira. Ilmu sedikit akan lebih baik jika kita dapat mengamalkan dan menggunakanya, dari pada memiliki ilmu yang banyak tapi tak dapat menggunakanya dengan semestinya. Hanya untuk pamer dan sombong kepada sesama. Sampai jumpa pada kisah selanjutnya ka’. Jangan lupa buat balik lagi ea..



Di Tulis Oleh: muhammad Rifai

Dongeng Ayam Jantan yang Sombong | Dongeng anak Terbaru

akibat sifat sombong
ayam jantan yang sombong
Dongeng Ayam Jantan yang Sombong – Kesombongan pasti selalu berahir celaka. Karena seorang mahluk itu tak berhak sombong. Karena sombong hanya pantas di sandang oleh Tuhan dzat pencipta seluruh alam. Nah, pada kesempatan kali ini, blog dongeng terbaru akan berbagi kisah hikmah tentang buruknya sifat sombong dan akibat yang di sebabkan oeh kesombongan. Semoga adik-adik dan kaka’-kaka’ semua dapat memetik pesan moral yang coba dongeng terbaru sampaikan ewat kisah dongeng ini. Selamat membaca..  :)





 
Di sebuah peternakan, tinggalah dua ekor ayam jantan. Mereka menjadi pejantan untuk semua ayam betina yang ada di peternakan itu. Tapi sayangnya, ayam jantan yang satunya selalu bersikap serakah. Dia ingin menjadi satu-satunya yang menguasai daerah itu. Sedangkan ayam jantan yang ke dua bersikap lebih sabar. Walaupun dia sering di hina, di caci, dan di perlakukan dengan semena-mena oleh ayam jantan yang satunya, dia tak mudah terpancing.

Hingga pada suatu hari, sebuah kejadian tak bisa di elakan. Ketika sedang asik mencari makan di pekarangan peternakan, tiba-tiba ayam jantan ke dua di terjang oeh ayam jantan serakah yang pertama. Untuk membela diri, ayam jantan ke dua pun mencoba malakukan perlawanan sekuat tenaga. Tapi karena sifatnya yang cinta damai dan tak suka berkelahi, ahirnya dia pun lari untuk mengalah dan bersembunyi di balik tumpukan jerami.

Melihat awanya lari tunggang anggang, ayam jantan yang sombong tersebut merasa sangat puas. Apa agi mereka di lihat oleh para ayam betina yang dari tadi mencari makan di sekitar mereka. Hal tersebut membuat ayam jantan yang sombong itu menjadi besar kepala dan semakin membanggakan dirinya. “Tak ada yang bisa mengalahkan aku di sini. Aku adalah ayam terkuat yang patut menguasai dan menjadi raja di sini..cukkurukuuukkk..” katanya sambil berkokok.

Tak puas hanya dengan hal itu, dia berniat mengumumkan kemenanganya agar di ketahui oeh seuruh penghuni peternakan. Dengan sombongnya dia mengepakan sayap dan melompat ke atap. Dari atap peternakan, dia berteriak-teriak menyombongkan diri dan menantang siapa saja yang berani melawanya. Sifat sombong telah membuat dia lupa, bahwa di atas langit masih ada langit. Ternyata secara tak sengaja, ada seekor elang yang sedang mencari mangsa lewat di atas peternakan itu.

Melihat si ayam jago yang berteriak-teriak sombong di atas atap,  memberi kesempatan untuk si elang menyambar dan membawa ayam jago itu ke sarangnya menjadi santapan anak-anaknya yang tengah lapar. Berahir sudah riwayat ayam jago yang sombong itu. Sedangkan ayam jago yang satunya kini menjadi ayam jago tunggal yang menguasai daerah peternakan. Sifatnya yang suka mengalah dan cinta damai, ternyata mampu menyelamatkan dia dari bahaya. Dan mendapat ke dudukan yang sebelumya tak pernah dia bayangkan. Dan itu adalah balasan bagi orang-orang yang mau bersabar.

Nah, para adik-adik dan kaka’-kaka’ pembaca sekalian, semoga ada hikmah yang dapat kita petik dari kisah dongeng sederhana ini. Kita harus belajar untuk menjadi orang yang baik, dan ebih baik dari pada hari kemarin. Karena kebaikan pasti akan mendapat balasan yang baik pula. Meski sebelum itu kita harus lebih bersabar pada ujian yang datang. :)


Story by: Muhammad Rifa’i